Apakah kinerja aplikasi Finku, selaku pencatat keuangan pasif, memuaskan? Well... Not that much. 😐
Artikel ini berbahasa Indonesia.
TL;DR
Finku adalah salah satu aplikasi pencatat keuangan "pasif" (menurut saya), yang akhir-akhir ini mulai gencar dipromosikan secara luas, setidaknya di sosial media. Namun, meski ide dan iming-iming yang ditawarkan menarik, kinerja aplikasi ini tidak begitu memuaskan. 😐
Pemberitahuan
- Logo Finku yang digunakan pada postingan ini, merupakan hak cipta dari pengembangnya, yakni PT. Sahabat Finansial Kamu (selaku pengembang aplikasi Finku).
- Penggunaan logo-logo tersebut hanya bertujuan untuk pengulasan (review) dan peningkatan brand awareness dari aplikasi ini.
- Penulisan ulasan ini murni dari pandangan pengguna umum secara pribadi, tanpa ada keterkaitan atau afiliasi dengan pihak pengembang Finku.
Pendahuluan
Pada artikel sebelumnya, saya telah menulis postingan singkat mengenai aplikasi ini, serta berencana untuk mengulasnya, setidaknya dua minggu setelah aplikasi ini ter-install di smartphone saya.
Detail Aplikasi
Spesifikasi
Informasi di bawah ini, disadur/diperoleh dari Situs Resmi Finku1, halaman aplikasi Finku di Google Play Store2, Apple App Store3, serta pengalaman/pemahaman saya sendiri4.
Pengembang | PT Sahabat Finansial Kamu1, 3, Finku Technologies2. |
---|---|
Platform | Android2, iOS3. |
Spesifikasi Minimum | Android 5.0 ke atas2, atau iOS 11.0 ke atas3. |
Ukuran Aplikasi | 50,0 MB2, atau 62,8 MB3. |
Bahasa Aplikasi | Bahasa Inggris3, Bahasa Indonesia4. |
Harga/Biaya | Nol rupiah, alias tidak ada biaya yang dikenakan kepada pengguna. |
Fitur-Fitur
Aplikasi ini, menawarkan beberapa kemudahan/keuntungan bagi pengguna, yakni:
- Pencatatan transaksi finansial dari pelbagai akun perbankan, e-wallet, serta investasi secara otomatis.
- Opsi pengaturan budgeting.
- Grafik dan visualisasi dari aset-aset finansial, baik tabungan, investasi, serta hutang.
- Pengecekan dan pengingat tagihan yang telah berlalu, kini, maupun yang akan datang.
- Keamanan data level dunia, yakni dienkripsi AES 256 bit.
Niche
Target pasar dari aplikasi ini sepertinya menyasar kalangan "milenial" atau masyarakat produktif muda, dengan rentangan usia antara 22 hingga 30-an. Namun tidak menutup kemungkinan juga menyasar mereka yang berumur lebih muda, sekira 15-an; maupun mereka yang lebih tua dari 30-an.
Beberapa hal di atas dapat dilihat dari gaya bahasa yang digunakan pada situs maupun akun sosial media resminya. Bahasa yang digunakan lebih cenderung ke casual dan informal, serta tidak terlalu kaku, sehingga akan lebih mudah dan simpel untuk dipahami pengguna potensial. Selain penggunaan bahasa, penggunaan model maupun testimoni juga menampilkan kesan "penduduk produktif muda", dengan kisaran umur tengah 20-an.
Tampilan
Tampilan utama aplikasi ini didominasi oleh warna putih dan biru, serta warna hitam di beberapa elemen aplikasinya. Di samping tiga warna utama tersebut, terdapat warna-warna lainnya seperti kuning, merah, hijau yang juga digunakan pengembang aplikasi ini di berbagai halaman. Terdapat juga maskot Finku di pelbagai halaman yang memberikan kesan "ramah" atau "casual" pada pengguna.
Bagian 01
Bagian 02
Secara umum, aplikasi ini memiliki empat tab, yakni Home, Pengeluaran, Budget, Tagihan. Selain itu terdapat satu tombol "+", untuk menambahkan akun finansial baru, menambahkan transaksi secara manual, serta mengatur budget untuk tujuan tertentu. Pengguna juga dapat mengedit akun finansialnya via halaman "Profil & Pengaturan", yang dapat diakses via tab Home.
Keamanan
Finku menawarkan keamanan data level dunia, yakni penggunaan sistem enkripsi AES 256 bit. Finku menyatakan bahwa sistem ini sama dengan sistem yang dipakai bank-bank dan fintech internasional lainnya di dunia. Finku juga menyatakan bahwa Finku hanya dapat membaca data transaksi dan saldo saja, serta tidak bisa membuat perubahan atau menghapus apapun dari akun-akun yang ditautkan. Finku menyatakan bahwa mereka juga telah terdaftar dan diawasi oleh Kominfo dan Asosiasi FinTech Indonesia. Informasi lebih lanjut dapat dibaca pada halaman berikut.
Cara Kerja
Berdasarkan pemahaman saya, aplikasi ini sepertinya bekerja dengan alur sebagai berikut:
- Pengguna menautkan akun-akun finansialnya, dengan cara login via form yang tersedia.
- Finku kemudian akan "melakukan login", dengan akun tersebut, kemudian mengunduh catatan transaksi, untuk keperluan pembacaan transaksi finansial nasabah.
- Setelah selesai, Finku akan "logout", dan proses pengunduhan data selesai.
- Selama beberapa waktu ke depan, Finku kemudian akan memproses data ini, menjadi daftar-daftar yang akan terkategorikan secara otomatis masing-masingnya.
Penutup
Mengingat tulisan ini rasanya sudah cukup panjang, dan bagian "Ulasan Saya" sepertinya akan dapat memperpanjang postingan ini, maka saya memutuskan untuk memposting ulasan secara intensif/lebih dalam pada postingan selanjutnya. Silakan kunjungi halaman tersebut untuk membaca ulasan lebih lengkap lagi dari aplikasi ini.
Tulisan ini merupakan bagian dari rangkaian tulisan bertema Manakah yang lebih baik? Finku, atau Moni? (Ongoing). Anda bisa membaca tulisan lainnya dengan mengklik tautan-tautan di bawah ini:
- Introduction (Pendahuluan).
- Finku - Ulasan Ringkas (Initial Review).
- Finku - Ulasan Mendalam (Intensive/Deep Review).
- Moni - Ulasan Ringkas (Initial Review) - still in draft.
- Moni - Ulasan Mendalam (Intensive/Deep Review) - still in draft.
- Finku vs Moni - Komparasi - still in draft.
Terima kasih telah membaca postingan ini. Sampai jumpa pada postingan lainnya :)