Thumbnail of First Post of Brief Introduction to Upcoming Post of Detailed Review of these application.
Logo dari dua aplikasi pencatat keuangan "otomatis", Finku, dan Moni. Manakah yang terbaik dari dua aplikasi ini?

TL;DR

Postingan ini merupakan postingan pengantar, sebelum review secara mendetail dari masing-masing aplikasi ini.

Artikel ini berbahasa Indonesia.

Karena kedua aplikasi ini sepertinya ditargetkan untuk pengguna lokal (di Indonesia), maka artikel ini, dan artikel mendetail nantinya akan ditulis dalam bahasa Indonesia.

Pemberitahuan


Notice


Ulasan Singkat

Beberapa minggu terakhir, iklan dari kedua aplikasi ini, cukup sering muncul di pelbagai media sosial. Baik secara sengaja, maupun tidak. Kedua aplikasi ini sama-sama menjanjikan hal yang sama, yakni pencatatan keuangan secara otomatis, yang tentunya... Menarik dan menggiurkan, terutama bagi mereka yang tidak ingin pusing-serta-ribet dalam mencatat seluruh transaksi finansial mereka setiap harinya.

Dari tagline semacam ini, target aplikasi ini sebenarnya cukup jelas, yakni "kalangan milenial", atau secara garis besar masyarakat usia produktif, 22-30-an. Tidak menutup kemungkinan juga mereka yang berumur 15-an hingga 22 tahunan, dan 30-an ke atas. Kalangan ini umumnya merupakan masyarakat yang sudah mulai mengelola keuangan secara mandiri, baik berupa uang saku dari orang tua, maupun sudah mulai menghasilkan keuangannya sendiri.

Di era seperti ini, di saat dimana teknologi berkembang begitu pesat, terutama dalam beberapa tahun terakhir, masyarakat sudah mulai terbiasa dan terpaksa oleh keadaan, untuk melakukan pelbagai hal secara instan, dan digital. Hal ini dibuktikan dengan munculnya beragam fintech keuangan yang juga menggeser transaksi secara konvensional dimana-mana belakangan ini. Kemunculan ini juga membawa kemudahan seperti adanya beragam metoda dan kemudahan yang ditawarkan oleh pengembang atau pengelola kepada konsumen, namun juga turut serta membawa keribetan tersendiri, yakni riweuhnya pencatatan transaksi finansial, terutama jika konsumen memiliki berbagai channel pembayaran, dan tidak terbiasa mencatat keuangan secara manual, atau bahkan tenggelam dalam kesibukan sehari-harinya.

Sepertinya, di sini lah kedua pengembang aplikasi ini menemukan niche mereka. Mungkin mereka berpikir:

Dengan sebegini banyaknya populasi produktif yang sudah mulai melek finansial di Indonesia, kenapa ga kita bikinin aplikasi yang bisa nyatat keuangan mereka secara otomatis, ya?
Dengan pikiran ini, konsumen yang tadinya merasa riweuh dan malas mencatat keuangan mereka, tentu akan sangat terbantu dengan adanya aplikasi ini. Bisa bebas jajan kemana-mana, dan sudah ada asisten pribadi yang akan mencatatkan transaksi finansial tanpa harus bingung uang ini kemana, uang itu kemana.

Tapi di balik kemudahan ini, tentu tetap ada celah untuk berpikir skeptis, seperti:
  • Apakah aplikasi ini aman?
  • Bagaimana jika data finansial saya nantinya bocor dari aplikasi ini?
  • Apakah memberikan akses pada email saya, aman?
  • Apakah data saya nantinya tidak akan disalahgunakan?
  • Apakah pencatatan keuangan saya nantinya akan akurat? Atau setidaknya, hampir mendekati akurat? Atau saya harus tetap ribet lagi dalam menggunakan aplikasi semacam ini?
Pertanyaan-pertanyaan semacam ini, merupakan suatu pikiran skeptis umum, terutama bagi masyarakat awam seperti saya. Beberapa pertanyaan di atas pun sudah dijawab oleh kedua pengembang pada halaman FAQ mereka. Lihat di sini: FAQ Moni, atau FAQ Finku.

Saya pribadi, belum membaca dengan detail, karena postingan ini masih berupa ulasan singkat. Belum mendetail, untuk mengupas satu-per-satu dari keuntungan dan kerugian dalam menggunakan aplikasi ini. Sekilas, membaca beberapa ulasan di Google Play Store pun, rating Moni (3.9) lebih tinggi dibandingkan dengan Finku (3.6).

Maka dari itu... Apakah ulasan yang diberikan pengguna ini benar-benar merefleksikan "ketidak-bagusan" dari aplikasi ini? Atau beberapa ulasan "buruk" tersebut telah diperbaiki oleh pengembang?

Upcoming Plan

Mulai hari ini (Kamis, 09 Desember 2021), saya berencana melakukan pengujian ke kedua aplikasi ini, dari sisi pengguna umum. Pengujian ini akan berlangsung hingga dua minggu ke depan, yang berarti kira-kira hingga Kamis, 23 Desember 2021. Seluruh kekurangan atau kelebihan, akan saya tuliskan pada postingan selanjutnya, baik secara mendetail per aplikasi, maupun secara perbandingan nantinya.

Closing

Seperti yang tertulis pada halaman About, saya akan memberikan ulasan secara jujur dan unbiased. Mohon nantikan ulasan dan postingan-postingan selanjutnya terkait aplikasi ini :)


Tulisan ini merupakan bagian dari rangkaian tulisan bertema Manakah yang lebih baik? Finku, atau Moni? (Ongoing). Anda bisa membaca tulisan lainnya dengan mengklik tautan-tautan di bawah ini:

  1. Introduction (Pendahuluan).
  2. Finku - Ulasan Ringkas (Initial Review).
  3. Finku - Ulasan Mendalam (Intensive/Deep Review).
  4. Moni - Ulasan Ringkas (Initial Review) - still in draft.
  5. Moni - Ulasan Mendalam (Intensive/Deep Review) - still in draft.
  6. Finku vs Moni - Komparasi - still in draft.


Terima kasih telah membaca postingan ini, sampai jumpa lagi :)